Inilah Penemu Oksigen, Unsur yang Terdapat di Udara

ilmuwan penemu oksigen

Netizeniacom –  Penemu oksigen mungkin jarang terdengar di keseharian kita, tetapi tahukah kamu bahwa penemuan ini menjadi salah satu titik balik dalam sejarah sains?

Di balik setiap napas yang kita hirup, ada ilmuwan yang berhasil mengungkap rahasia terbesar udara.

Ingin tahu siapa yang pertama kali menemukan oksigen dan bagaimana penemuan ini mengubah cara kita memahami kehidupan? Yuk, kita selami kisah ilmiah yang penuh kejutan ini!

Penemu Oksigen

Pada tahun 1771, Joseph Priestley, seorang pastur Inggris, melakukan eksperimen yang tanpa disadarinya mengubah pemahaman kita tentang oksigen dan peran tumbuhan dalam ekosistem.

Menurut buku Biologi Edisi 2 karya George H. Fried, PH.D. dkk, Priestley menemukan bahwa tanaman hijau mampu memulihkan kondisi udara yang “rusak” oleh lilin yang menyala setelah beberapa hari.

Dalam proses ini, ia menunjukkan secara tidak langsung bahwa tumbuhan hijau menghasilkan oksigen selama fotosintesis, yang berfungsi untuk menyeimbangkan asupan oksigen oleh makhluk hidup melalui respirasi.

Meskipun Priestley mungkin belum sepenuhnya memahami signifikansi temuannya saat itu, penelitiannya membuka pintu bagi pemahaman lebih lanjut tentang peran vital oksigen dalam kehidupan di bumi.

Eksperimen sederhana ini menjadi titik awal bagi penemuan besar yang mengubah dunia sains, memperjelas hubungan antara tumbuhan, oksigen, dan keberlangsungan hidup di bumi.

Oksigen dalam Proses Pembakaran

Menurut buku Tokoh-Tokoh di Balik Penemuan Penting karya Laela Nurisysyafa’ah, bahwa Antoine Lavoisier, ilmuwan Prancis yang dikenal sebagai Bapak Kimia Modern, mengubah pemahaman kita tentang proses pembakaran melalui bukunya Traite Elementaire de Chimie yang diterbitkan pada tahun 1789.

Dalam buku ini, Lavoisier membantah teori lama tentang phlogiston gagasan yang mengklaim adanya zat misterius dalam proses pembakaran dan menjelaskan bahwa pembakaran sebenarnya adalah hasil dari reaksi kimia antara suatu zat dengan oksigen.

Melalui eksperimennya, Lavoisier mengungkapkan bahwa oksigen adalah elemen kunci dalam proses pembakaran.

Ketika suatu benda terbakar, zat tersebut bereaksi dengan oksigen di udara, membentuk senyawa baru.

Pandangannya ini membuka jalan bagi teori modern tentang reaksi kimia, yang menekankan bahwa pembakaran bukanlah sekadar pelepasan zat, melainkan sebuah kombinasi kimiawi yang sangat spesifik.

Unsur-Unsur Udara

Lavoisier menjelaskan bahwa air bukanlah elemen dasar seperti yang diperkirakan sebelumnya, melainkan gabungan dari oksigen dan hidrogen.

Begitu pula udara, yang sebenarnya adalah campuran dari dua gas utama,  oksigen dan nitrogen.

Pemikiran-pemikiran revolusioner ini tidak hanya membongkar teori lama, tetapi juga meletakkan dasar bagi hukum kekekalan massa dan banyak konsep kimia modern lainnya.

Mengapa Air Laut Asin? Inilah Penjelasannya

mengapa air laut asin

Netizeniacom-Pernahkah kamu berpikir, mengapa air laut asin? Ketika berenang di laut atau sekadar mencelupkan tangan, rasa asin selalu melekat.

Ternyata, ada proses alam yang panjang di balik fenomena ini, bukan sekadar dari garam yang ada di dasar laut.

Ingin tahu mengapa air laut asin dan apa yang menyebabkannya? Yuk, kita selami rahasianya lebih dalam!

Apa Itu Air Asin?

Berdasarkan buku Aneka Ragam Ikan Air Laut dan Air Tawar karya Edi Suwasono, dijelaskan bahwa  air asin adalah jenis air yang mendominasi planet kita, mencakup sekitar 97% dari total air yang ada di Bumi.

Air ini mengandung sekitar 35% garam, yang membuatnya berbeda dari air tawar. Selain garam, air asin juga mengandung gas-gas terlarut, bahan organik, dan partikel tak terlarut lainnya.

Sebagian besar air asin berada di lautan dan samudra yang melingkupi permukaan Bumi. Fakta bahwa mayoritas air di Bumi adalah air asin menunjukkan betapa terbatasnya sumber air tawar yang bisa kita konsumsi dan gunakan sehari-hari.

Lautan ini tidak hanya penting bagi kehidupan laut, tetapi juga mempengaruhi iklim global, menyediakan oksigen, dan memainkan peran besar dalam siklus air di bumi.

Meskipun air asin tidak bisa langsung diminum, teknologi modern seperti desalinasi memungkinkan kita mengolahnya menjadi air yang bisa dikonsumsi.

Namun, tantangan besar tetap ada dalam mengelola sumber air asin ini, terutama terkait dengan perubahan iklim dan polusi laut.

Mengapa Air Laut Asin?

Menurut buku Tahukah Kalian? Karya Amalina Asrari, bahwa air laut asin disebabkan oleh proses alami yang terjadi saat air mengalir dari daratan menuju lautan.

Pada awalnya, air hujan yang jatuh ke bumi mengalir melalui sungai-sungai, mengambil mineral seperti kalium, kalsium, dan natrium dari batuan serta kerak bumi yang dilewatinya. Mineral-mineral ini kemudian terbawa hingga ke laut.

Saat air mencapai lautan, proses penguapan terjadi, di mana air (H2O) menguap dan kembali menjadi awan. Namun, garam-garam mineral tidak ikut menguap dan tetap berada di lautan. Akumulasi garam inilah yang membuat air laut menjadi asin.

Proses ini berlangsung terus-menerus selama jutaan tahun, membuat kandungan garam di laut semakin tinggi.

Garam ini menciptakan rasa asin yang khas, yang tidak hanya memengaruhi kehidupan laut, tetapi juga siklus air dan iklim global.

mengapa air laut asin versi netizenia.com
Mengapa air laut asin. Sumber: netizenia.com

Berapa Kadar Kadar Keasinan Air Laut?

Kadar keasinan air laut bervariasi di setiap wilayah, dan hal ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti curah hujan dan jumlah aliran sungai yang bermuara ke laut.

Di daerah dengan curah hujan tinggi dan banyak aliran sungai yang mengalir ke laut, air laut cenderung memiliki kadar garam yang lebih rendah. Ini karena air tawar dari sungai dan hujan membantu mengencerkan konsentrasi garam di laut.

Sebaliknya, di daerah dengan curah hujan rendah dan sedikit atau tanpa aliran sungai, kadar garam air laut lebih tinggi.

Kurangnya air tawar yang masuk ke laut membuat konsentrasi garam tetap tinggi, karena proses penguapan lebih dominan.

Proses ini menyebabkan pengendapan garam, meningkatkan tingkat keasinan di wilayah tersebut. Perbedaan kadar garam ini memengaruhi ekosistem laut dan iklim lokal, menjadikan setiap daerah laut unik dalam karakteristiknya.

Sejarah Viking Sang Penakluk Lautan Utara

sejarah viking sang penakluk lautan utara

Netizeniacom– Sejarah Viking dipenuhi dengan ekspansi, penaklukan, dan penemuan wilayah baru yang memukau.

Siapa yang tidak tertarik dengan kisah petualang bangsa Viking? Para pejuang laut dari Skandinavia ini bukan hanya terkenal karena keberanian mereka, tetapi juga karena misteri yang menyelimuti kehidupan mereka.

Tapi, apakah mereka benar-benar sekadar perompak yang ganas, atau ada lebih banyak hal yang bisa kita pelajari dari mereka? Mari kita telusuri lebih dalam sejarah Viking yang penuh teka-teki ini! Siap untuk berlayar ke masa lalu?

Sejarah Viking

Berdasarkan buku Dzulkarnain – Ya’juj dan Ma’juj dalam Perspektif Awam karya Razhka Azzura, dijelaskan bahwa Viking, sekelompok bangsa dari Skandinavia, muncul pada abad ke-8 hingga ke-11 Masehi. Mereka terkenal karena penjelajahan lautnya, baik sebagai perompak maupun pedagang.

Dalam sejarah, mereka dikenal menjelajahi pesisir Eropa, Rusia, Konstantinopel, hingga Amerika Utara, dan bahkan dianggap sebagai bangsa Eropa pertama yang menetap di Greenland pada tahun 985 M dan menemukan Amerika pada tahun 1000 M.

Namun, sejarah Viking lebih kompleks dari sekadar penjelajahan. Selain penjarah, banyak Viking menjalani kehidupan sebagai petani, peternak, dan pedagang yang terlibat dalam pertukaran barang antar wilayah.

Orang-orang Viking lebih suka menyebut diri mereka Norsemen, sementara di Rusia dan Bizantium mereka dikenal sebagai bangsa Varungian.

Selama abad ke-11, era penjelajahan Viking perlahan berakhir seiring dengan proses Kristenisasi di wilayah mereka. Pada sekitar tahun 1100 M, mayoritas Viking telah memeluk agama Kristen, menandai perubahan budaya yang signifikan.

Mitos tentang helm bertanduk, yang sering diasosiasikan dengan Viking, ternyata keliru. Gambar helm bertanduk muncul pada abad ke-19 oleh pelukis Eropa untuk memberi kesan garang.

Bukti arkeologi dari sebuah pemakaman pejuang di Gjermundbu, Norwegia, menunjukkan bahwa helm asli Viking tidak memiliki tanduk dan lebih sederhana daripada yang digambarkan dalam budaya populer.

Dengan banyak lapisan sejarah yang sering disalahpahami, Viking tetap menjadi salah satu bangsa paling menarik dalam sejarah dunia.

Dari penjelajahan laut yang luas hingga perubahan budaya dan agama, kisah Viking mencerminkan perjalanan kompleks yang melampaui sekadar mitos perompak dan helm bertanduk.

Sejarah Viking sang penakluk lautan - netizenia.com
Sejarah Viking. Sumber: netizenia.com

Viking Perampok Handal

Menurut buku Sejarah Peradaban Dunia Lengkap Dari Era Manusia Pertama Hingga Perang Dunia Kedua karya Miftakhuddin, dijelaskan bahwa pelayaran bangsa Viking pada abad ke-9 menandai era penting dalam sejarah penjelajahan mereka.

Meskipun awalnya dikenal sebagai petani, pedagang, dan peternak, tekanan akibat ledakan populasi mendorong mereka untuk mencari lahan baru.

Kapal mereka yang dirancang dengan mobilitas tinggi memungkinkan serangan mendadak ke kota-kota pantai dan biara yang kaya di Eropa.

Dengan kemampuan menyusuri sungai, Viking memperluas serangan mereka ke kota-kota pedalaman, termasuk wilayah Perancis dan Britania Raya.

Pada tahun 844, mereka menyerang wilayah Frank dan mempermalukan pasukan lokal yang tak mampu menahan invasi.

Di tahun-tahun berikutnya, Viking bahkan mencapai Konstantinopel, meski tak berhasil meruntuhkan Kekaisaran Romawi Timur.

Ekspansi mereka juga menciptakan konflik besar di Britania, terutama dengan Anglo-Saxon. Kemenangan Viking tidak hanya mengambil alih wilayah, tetapi juga memaksa penduduk untuk kembali ke kepercayaan kuno.

Meskipun beberapa perjanjian damai tercipta, seperti dengan Perancis, mereka sering kembali menyerang setelah menerima harta sebagai imbalan perdamaian.

Kekuatan militer Viking dan pelayaran mereka yang efektif membuat mereka salah satu kelompok penjelajah dan penakluk paling ditakuti di Eropa, memperluas pengaruh mereka jauh melampaui batas-batas tradisional Skandinavia.