Netizeniacom – Pernahkah Anda merasa penasaran dengan pengertian kesehatan mental sebenarnya? Banyak orang berpikir bahwa kesehatan mental hanya berkaitan dengan gangguan jiwa, tetapi kenyataannya jauh lebih luas dari itu.
Mungkin Anda pernah mendengar istilah “pengertian kesehatan mental,” tetapi seberapa dalam Anda memahaminya?
Kesehatan mental mencakup lebih dari sekadar ketiadaan gangguan; ini tentang bagaimana Anda menghadapi tekanan, menjaga keseimbangan emosional, dan berkontribusi positif di lingkungan sekitar.
Apakah Anda tahu bahwa memahami pengertian kesehatan mental dapat menjadi kunci untuk hidup yang lebih bahagia dan produktif?
Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana kesehatan mental yang baik dapat mempengaruhi setiap aspek kehidupan Anda, mulai dari hubungan pribadi hingga kinerja di tempat kerja.
Pengertian Kesehatan Mental
Menurut Kesehatan Mental: Membangun Hidup Lebih Bermakna karya Prof. Dr. H. M. Bahri Ghazali, M.A. Pengertian kesehatan mental adalah.
Pengertian kesehatan mental sering dikaitkan dengan konsep mental hygiene dan mental health, yang mencerminkan beragam definisi tergantung pada sudut pandang para ahli. Di Indonesia, para ahli psikologi dan praktisi kesehatan mental menggunakan berbagai definisi sesuai dengan bidang dan perspektif mereka.
· Menurut beberapa ahli psikiatri, kesehatan mental berarti bebas dari gangguan jiwa (neurose) dan penyakit jiwa (psychose), dengan fokus pada pencegahan gangguan mental yang membuat seseorang tidak sehat secara mental, baik secara individu maupun kelompok.
· Definisi lain menyatakan bahwa kesehatan mental adalah kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungannya. Definisi ini menekankan pentingnya kesadaran diri, mengenal kekuatan diri, dan memahami hubungan dengan orang lain serta lingkungan, termasuk kesadaran akan keberadaan Allah.
· Definisi kesehatan mental juga mencakup pengetahuan dan tindakan yang bertujuan untuk mengembangkan potensi diri, bakat, dan pembawaan semaksimal mungkin, sehingga dapat membawa kebahagiaan bagi diri sendiri dan orang lain serta terhindar dari gangguan mental.
Sejarah Ringkas Kesehatan Mental
Menurut buku Modul Kesehatan Mental karya Utami Nur Hafsari Putri, inilah sejarah singkat dan tahapan perkembangan ilmu kesehatan mental.
Kesehatan mental sebagai cabang ilmu jiwa mulai dikenal pada abad ke-19, dengan pengakuan awal di Jerman pada tahun 1875. Pada pertengahan abad ke-20, ilmu ini berkembang pesat berkat kemajuan teknologi, menjadi lebih praktis dan diterapkan dalam bimbingan, konseling, dan layanan kesehatan mental di berbagai institusi. Pemahaman awal tentang kesehatan mental cenderung terbatas, sering kali hanya dihubungkan dengan ketiadaan gangguan jiwa.
Tahap Pengenalan Medis (4 abad SM – abad ke-6 M)
Pada era ini, tokoh-tokoh medis Yunani seperti Hippocrates dan Galenus memperkenalkan konsep bahwa gangguan mental disebabkan oleh faktor biologis, bukan roh jahat. Pendekatan yang lebih manusiawi ini mendapat tentangan dari aliran yang mempercayai adanya roh jahat sebagai penyebab gangguan mental.
Tahap Sakit Mental dan Revolusi Kesehatan Mental
Pada abad ke-17, revolusi dalam penanganan gangguan mental terjadi, dimulai dengan era Renaissance. Tokoh seperti Phillipe Pinel mempromosikan perlakuan manusiawi terhadap pasien gangguan mental, diikuti oleh William Tuke di Inggris dan Benjamin Rush di Amerika Serikat yang mengembangkan pendekatan moral dan medis terhadap perawatan pasien.
Tahap Pengenalan Faktor Psikologis (Abad ke-20)
Pada abad ke-20, pendekatan psikologis mulai muncul dengan Sigmund Freud sebagai pelopornya. Freud memperkenalkan teknik seperti hipnose, katarsis, dan analisis mimpi untuk menangani konflik intrapsikis penderita gangguan mental, yang dikenal sebagai psikoterapi.
Tahap Multifaktorial
Setelah Perang Dunia II, pendekatan kesehatan mental berkembang menjadi lebih komprehensif, melibatkan faktor psikologis, interpersonal, keluarga, dan masyarakat. Revolusi ini dipimpin oleh tokoh seperti Whittingham Beers dan Adolf Meyer, yang menekankan pentingnya pencegahan, perbaikan perawatan, penyebaran informasi, dan penelitian terkait kesehatan mental.
Prinsip dalam Kesehatan Mental
Menurut buku Kesehatan Mental karya Latipun, ada tiga prinsip Kesehatan mental.
1. Prinsip Berdasarkan Sifat Manusia:
- Kesehatan mental erat kaitannya dengan kesehatan fisik dan integritas tubuh.
- Perilaku manusia harus selaras dengan sifat manusia yang mencakup aspek moral, intelektual, religius, emosional, dan sosial.
- Kesehatan mental memerlukan pengendalian diri dalam pikiran, imajinasi, hasrat, emosi, dan perilaku.
- Penting untuk memperluas pengetahuan diri guna mencapai dan memelihara kesehatan mental.
- Konsep diri yang sehat, termasuk penerimaan diri dan penilaian realistis terhadap harga diri, adalah kunci.
- Pengembangan diri yang berkelanjutan diperlukan untuk mencapai kesehatan mental.
- Kebaikan moral, seperti hukum, kebijaksanaan, dan kerendahan hati, mendukung stabilitas mental.
- Kebiasaan baik harus ditanamkan dan dikembangkan untuk mencapai kesehatan mental.
- Kemampuan adaptasi dan perubahan, baik situasi maupun kepribadian, diperlukan.
- Perjuangan untuk kematangan dalam pemikiran, keputusan, dan emosi penting untuk kesehatan mental.
- Mengatasi konflik mental dan kegagalan secara efektif diperlukan untuk stabilitas mental.
2. Prinsip Berdasarkan Hubungan dengan Lingkungan:
- Hubungan interpersonal yang sehat, terutama dalam keluarga, mendukung kesehatan mental.
- Kedamaian pikiran dan penyesuaian yang baik bergantung pada kepuasan dalam pekerjaan.
- Sikap realistis, menerima realitas tanpa distorsi, penting untuk kesehatan mental.
3. Prinsip Berdasarkan Hubungan dengan Tuhan:
- Stabilitas mental memerlukan kesadaran akan realitas yang lebih besar daripada diri sendiri.
- Kesehatan mental dan ketenangan hati memerlukan hubungan yang konstan dengan Tuhan.
Menutup pembahasan ini, penting untuk kita memahami bahwa kesehatan mental adalah fondasi bagi kesejahteraan hidup.
Ini lebih dari sekadar ketiadaan gangguan jiwa, kesehatan mental mencakup kemampuan kita untuk menyesuaikan diri dengan berbagai tekanan hidup, menjaga keseimbangan emosional, dan berkontribusi positif dalam masyarakat.
Sumber informasi:
Buku Kesehatan Mental karya Latipun
Buku Modul Kesehatan Mental kaya Utami Nur Hafsari Putri
Buku Kesehatan Mental: Membangun Hidup Lebih Bermakna karya Prof. Dr. H. M. Bahri Ghazali, M.A.