Hari kiamat adalah hari akhir yang hanya diketahui oleh Allah SWT. Inilah sebutan nama-nama hari kiamat yang ada dalam Al-Qur'an.ilustrasi hari kiamat (netizenia.com)

Netizenia.com- Nama-nama hari kiamat bukan sekedar sebutan tanpa makna, tetapi menggambarkan peristiwa dahsyat yang akan terjadi pada akhir zaman. Dalam Al-Qur’an, hari akhir disebut dengan berbagai nama.

Setiap nama mencerminkan kejadian yang akan dialami seluruh makhluk saat dunia ini berakhir. Mempelajari nama-nama hari kiamat memberikan pemahaman lebih dalam tentang bagaimana peristiwa besar ini akan terjadi.

Dengan memahami maknanya, kita bisa lebih sadar bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita mempersiapkan diri dengan amal shaleh agar termasuk dalam golongan yang selamat di hari yang penuh ketakutan itu.

Inilah Nama-Nama Hari Kiamat

Menurut buku Tanda-tanda peringatan tulisan Atho’illah Umar, hari kiamat sering disebut sebagai hari akhir. Dalam Al-Qur’an, terdapat berbagai istilah lain yang digunakan untuk menyebut peristiwa besar ini.

Beberapa di antaranya menggambarkan kedahsyatan dan makna mendalam dari hari ketika kehidupan dunia berakhir.

  1. Al-Sa’ah, yang berarti Waktu atau Jam, terdapat pada Al-Qur’an surah Ghafir ayat 59.
  2. Yaum al-Ba’th, yang berarti Hari Kebangkitan, terdapat pada Al-Qur’an surah Al-Rum ayat 56.
  3. Yaum al-Dien, yang berarti Hari Penegakan Agama, terdapat pada Al-Qur’an surah Al-Fatihah ayat 4.
  4. Yaum al-Hasrah, yang berarti Hari Penyesalan, terdapat pada Al-Qur’an surah Maryam ayat 39.
  5. Al-Dar al-Akhirah, yang berarti Rumah Terakhir, terdapat pada Al-Qur’an surah Al-Ankabut ayat 64.
  6. Yaum al-Tanad, yang berarti Hari Banyak Orang Memanggil dan Menjerit, terdapat pada Al-Qur’an surah Ghafir ayat 32.
  7. Dar al-Qarar, yang berarti Hari Ketetapan, terdapat pada Al-Qur’an surah Ghafir ayat 39.
  8. Yaum al-Fasl, yang berarti Hari Memutuskan Hukum, terdapat pada Al-Qur’an surah Al-Saffaat ayat 21.
  9. Yaum al-Jam’i, yang berarti Hari Perhimpunan, terdapat pada Al-Qur’an surah Al-Syuura ayat 7.
  10. Yaum al-Hisab, yang berarti Hari Perhitungan, terdapat pada Al-Qur’an surah Saad ayat 53.
  11. Yaum al-Wa’iid, yang berarti Hari Terjadinya Perintah, terdapat pada Al-Qur’an surah Qaaf ayat 20.
  12. Yaum al-Khulud, yang berarti Hari Kehidupan Kekal, terdapat pada Al-Qur’an surah Qaaf ayat 34.
  13. Yaum al-Khuruj, yang berarti Hari Keluar dari Kubur, terdapat pada Al-Qur’an surah Qaaf ayat 42.
  14. Al-Waqi’ah, yang berarti Kejadian yang Dahsyat, terdapat pada Al-Qur’an surah Al-Waqi’ah ayat 1.
  15. Al-Haaqqah, yang berarti Saat yang Pasti Terjadi, terdapat pada Al-Qur’an surah Al-Haqqah ayat 1-3.
  16. Al-Taammah al-Kubra, yang berarti Bencana yang Amat Besar, terdapat pada Al-Qur’an surah Al-Nazi’at ayat 34.
  17. Al-Saakhkhah, yang berarti Jeritan yang Dahsyat, terdapat pada Al-Qur’an surah Abasa.
  18. Al-Azifah, yang berarti Hari yang Dekat, terdapat pada Al-Qur’an surah Al-Najm ayat 57.
  19. Al-Qari’ah, yang berarti Hari yang Menggemparkan, terdapat pada Al-Qur’an surah Al-Qari’ah ayat 1-3.

Nama-nama hari berhenti yang disebutkan dalam Al-Qur’an merujuk pada berbagai peristiwa yang akan terjadi pada hari tersebut. Misalnya, disebut sebagai hari perhitungan karena setiap manusia akan menerima ganjaran berdasarkan amal perbuatannya di dunia.

Begitu pula dengan nama-nama lainnya, yang mencerminkan berbagai aspek dari peristiwa hari akhir.

Hikmah Beriman kepada Hari Kiamat

Dalam buku Aqidah Akhlak karya Taofik Yusmansyah, Beriman kepada hari akhir mempunyai beberapa hikmah, yaitu:

1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan.

    Meyakini adanya Hari Akhir mendorong manusia untuk menjalani hidup dengan lebih tertib dan penuh kesadaran. Mereka akan berusaha menjaga sikap dan perilaku, menghindari perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

    Kesadaran bahwa setiap tindakan di dunia akan mendapat balasan di akhirat membuat seseorang lebih berhati-hati dalam bertindak. Mereka yakin bahwa segala amal perbuatan harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah kelak.

    2. Akan senantiasa berbuat baik dan menghindari perbuatan dosa dan sia-sia.

    Keimanan dan ketakwaan kepada Hari Akhir mendorong seseorang untuk selalu berbuat baik dan menjauhi perbuatan dosa. Mereka menyadari bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, sehingga berusaha menjalani hidup dengan penuh kehati-hatian.

    Perbuatan dosa hanya akan membawa penderitaan, sementara kebaikan akan mendatangkan kebahagiaan. Dengan keyakinan ini, seseorang akan lebih termotivasi untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan penuh kebaikan.

    3. Memotivasi untuk Semangat dalam Berkarya.

    Menghadapi kehidupan akhirat memerlukan persiapan yang cukup, layaknya seseorang yang bersiap untuk perjalanan panjang. Bekal yang paling berharga adalah amal kebaikan yang dilakukan selama di dunia.

    Oleh karena itu, keyakinan terhadap akhirat akan mendorong seseorang untuk lebih semangat dalam berkarya dan berbuat baik. Mereka sadar bahwa setiap usaha dan perbuatan baik yang dilakukan di dunia akan menjadi investasi berharga untuk kehidupan setelah mati.

    4. Mendidik Manusia untuk Belajar dan Mempersiapkan Masa Depan.

    Kehidupan akhirat merupakan masa depan yang harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin. Tanpa persiapan yang matang, kehidupan di akhirat bisa menjadi sulit dan penuh penyesalan. Oleh karena itu, setiap manusia perlu menyadari pentingnya bekal amal dan perbuatan baik selama di dunia.

    Kepercayaan terhadap akhirat tidak hanya mengajarkan manusia untuk mempersiapkan kehidupan setelah mati, tetapi juga membentuk sikap disiplin dalam merencanakan masa depan di dunia. Dengan keyakinan ini, seseorang akan lebih berhati-hati dalam bertindak dan selalu berusaha melakukan yang terbaik dalam kehidupannya.

    5. Memperjelas tujuan hidup manusia.

    Keyakinan akan adanya kehidupan setelah kematian memberikan arah dan tujuan yang jelas dalam hidup. Manusia menyadari bahwa setiap tindakan yang dilakukan di dunia memiliki konsekuensi yang akan diterima di kehidupan selanjutnya.

    Dengan pemahaman tersebut, seseorang akan lebih berhati-hati dalam bertindak dan berusaha menjalani hidup dengan penuh kesadaran. Semua perbuatan yang dilakukan di dunia pada akhirnya akan mendapatkan balasan setelah kematian.

    Jenis Hari Kiamat

    Hari kiamat adalah hari akhir yang hanya diketahui oleh Allah SWT. Inilah sebutan nama-nama hari kiamat yang ada dalam Al-Qur'an.
    ilustrasi kiamat (netizenia.com)

    Dalam buku Memahami 3 Pokok Dasar Agama (Iman, Islam, Ihsan) tulisan Sa’ronih Amin, terdapat dua jenis kiamat, diantaranya adalah.

    1. Kiamat Sugra

    Kiamat sugra (kiamat kecil) merupakan kehancuran yang terjadi pada sebagian dari alam semesta. Contohnya adalah peristiwa seperti kematian seseorang, gempa bumi, tsunami, serta berbagai bencana alam lainnya.

    2. Kiamat Kubra

    Kiamat kubra (kiamat besar) adalah peristiwa kehancuran total seluruh alam semesta beserta isinya, menandai berakhirnya usia dunia.

    Pada saat itu, segala sesuatu di bumi akan musnah, layaknya bulu yang berterbangan dan manusia berserakan seperti anai-anai. Kiamat ini menjadi gerbang menuju kehidupan berikutnya yang kekal, yaitu alam akhirat.

    Itulah nama-nama hari kiamat yang terdapat di dalam Al-Qur’an, setiap nama mempunyai makna yang berbeda, mewakili suatu keadaan yang akan terjadi di hari akhir nanti.

    🔊 Ingin mendengarkan versi audionya? Tekan tombol play di panel audio di bawah untuk mendengar artikel ini tanpa harus membaca!

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *