Kisah Nabi Yunus AS yang paling terkenal yaitu ketika beliau dimakan oleh sebuah ikan besar di lautan. Yuk simak kisahnya disini!ilustrasi Ikan besar memakan manusia (Netizenia.com)

Netizenia.com- Kisah Nabi Yunus AS yang paling terkenal yaitu ketika beliau dimakan oleh sebuah ikan besar di lautan, dan bisa keluar hidup-hidup karena pertolongan Allah SWT. Maka dari itu, simaklah artikel ini yang berisi kisah Nabi Yunus AS ditelan Nun.

Dalam buku 99 Langkah Menuju Berkah tulisan  Febrina Arisha, Nama lain Nabi Yunus AS  adalah Dzun Nun atau Yunan bin Mata. Beliau merupakan nabi yang diutus untuk membimbing kaum Ninawa.

Sama seperti nabi lainnya, Yunus AS tidak pernah menyerah untuk menyebarkan ajaran Allah SWT, memepringatkan mengenai kedatangan hari kiamat, akhirat. Namun, setelah begitu banyak usaha yang dilakukan, tetap saja kaumnya enggan mendengarkan.

Namun, pada suatu hari Nabi Yunus pernah sampai dititik untuk menyerah menyebarkan kebenaran kepada kaumnya. Bagaimana bisa? Hal ini terdapat dalam kisah Nabi Yunus ditelan Nun di bawah ini.

Kisah Nabi Yunus AS

Kisah Nabi Yunus AS yang paling terkenal yaitu ketika beliau dimakan oleh sebuah ikan besar di lautan. Yuk simak kisahnya disini!
ilustrasi Nabi Yunus AS meninggalkan kota (netizenia.com)

Kisah bermula ketika Nabi Yunus AS menyerah setelah dengan usaha kerasnya mengajak kaum Ninawa ke jalan yang benar. Beliau pun memutuskan untuk pergi meninggalkan kaumnya.

Dalam buku Jangan Berhenti Berharap! karya Nurul Lathiffah, dijelaskan bahwa Nabi Yunus yang menyerah pun memutuskan pergi meninggalkan kota. Beliau berharap kepergiannya membuat kaum Ninawa akan merasakan azab yang pedih dari Allah SWT.

Sesaat sesudah Nabi Yunus keluar dari kota, Allah SWT menampakkan tanda-tanda azabnya. Seketika langit menjadi gelap gulita karena seluruh isi kota diselimuti oleh gumpalan awan hitam seolah-olah badai yang kejam akan menghantam mereka.

Semua penduduk kota begitu gemetar ketakutan, mereka menyadari satu hal bahwa langit yang gelap menandakan sesuatu hal buruk akan terjadi.

Syukurlah sebelum Allah benar-benar akan menurunkan azabnya, kaum Ninawa bertobat, mereka meminta ampun kepada Allah, dan mengakui kesalahan mereka.

Allah SWT menerima semua permohonan mereka, lalu langit yang gelap berubah menjadi cerah, menandakan azab yang pedih tidak jadi ditimpakan kepada mereka. Namun, Nabi Yunus sudah terlanjur meninggalkan kota. Kini Beliau sedang menaiki sebuah perahu untuk menuju suatu tempat.

Di pertengahan jalan, perahu yang ditumpangi Nabi Yunus ternyata kelebihan penumpang, sehingga mau tidak mau satu orang harus mengorbankan dirinya lompat dari perahu di tengah lautan.

Kemudian, untuk menentukan siapa orang yang harus melompat, dan juga memberikan ruang keadilan bagi siapapun di perahu, mereka semua memutuskan untuk mengundi salah seorang dari mereka.

Allah SWT hendak menguji Nabi Yunus dengan membuat beliau kalah dalam pengundian, sehingga Nabi Yunus lah yang harus melompat dari perahu.

Ketika dihadapkan dalam kondisi seperti itu, barulah Nabi Yunus menyadari kesalahannya karena telah meninggalkan kaumnya. Beliau pun pasrah dengan nasibnya, dan segera menceburkan diri ke lautan.

Seketika itu, sebuah ikan besar menelan Nabi Yunus. Meskipun ditelan ikan yang amat besar,  beliau masih hidup di dalam ikan besar tersebut.

Nabi Yunus yang berada di dalam perut ikan yang gelap, sunyi, dan pengap tersebut pun berusaha bertahan karena percaya akan pertolongan Allah  SWT.

Nabi Yunus bertahan dengan cara berzikir kepada Allah SWT, beliau juga berdoa kepada Allah SWT yang berbunyi, “La illaha illa anta. Subhanaka inni kuntu minazhalimin.”

Kemudian, setelah sekian lama berada di dalam ikan, Nabi Yunus tetap berzikir dan mengingat-Nya. Allah SWT pun membantu Nabi Yunus keluar dari kesulitan.

Demikianlah kisah Nabi Yunus AS yang ditelan ikan Nun besar, mengajarkan kepada kita untuk jangan putus asa atas rahmat dan pertolongan Allah SWT. Karena, Allah akan pasti menolong hamba-hambanya yang meminta bantuan.

🔊 Ingin mendengarkan versi audionya? Tekan tombol play di panel audio di bawah untuk mendengar artikel ini tanpa harus membaca!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *