Netizenia.com – Kisah Nabi Ismail AS menerima ketetapan Allah SWT ketika diperintahkan untuk mengorbankan dirinya. Nabi Ismail AS merupakan salah satu putra Nabi Ibrahim AS, dari garis keturunan Siti Hajar.
Dalam buku Kisah 25 Nabi dan Rasul karya Kak Yudho P. Setelah kelahiran Nabi Ismail AS lahir, Nabi Ibrahim AS segera membawanya bersama Siti Hajar pindah ke suatu daerah belum berpenghuni, jauh dari rumah yang sekarang bernama kota suci Makkah.
Berikut ini kisah Ismail AS yang rela mengorbankan dirinya sesuai perintah Allah SWT dalam mimpi bapaknya.
Kisah Ismail AS yang akan Disembelih
Dilansir buku Kisah Menakjubkan Binatang dalam Al-Quran karya Aan Wulandari Usman, Suatu hari Nabi Ibrahim AS mendapatkan mimpi yang berisi gambaran seolah mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelih putranya.
Perintah ini terbilang berat bagi beliau, bagaimana tidak? Nabi Ibrahim harus menunggu 86 tahun untuk mempunyai anak, kemudian beliau juga harus mengasingkan anaknya itu, dan kini mendapatkan perintah untuk mengorbankan anaknya.
Namun, Nabi Ibrahim AS tetap menyampaikan mimpinya ini kepada Nabi Ismail AS, sebagaimana percakapannya yang diabadikan dalam surah Ash-Shaffat ayat 102 pada gambar di bawah ini.

Nabi Ismail AS yang mendengar itu pun tidak menentang bapaknya itu, beliau juga menunjukan keimananya, seperti yang tertuang dalam surah Ash-Shaffat ayat 102 pada gambar di atas.
Atas keikhlasan dan persetujuan Nabi Ismail AS, maka Nabi Ibrahim pun merebahkan putranya sebagaimana seorang jagal sedang merebahkan hewan kurban yang akan disembelih.
Melihat ketulusan dan ketaatan keduanya, Allah SWT mengganti Nabi Ismail dengan seekor domba gemuk yang besar tepat sebelum pisau mengenai kulit leher Nabi Ismail AS.

Kisah Nabi Ismail AS ynag diganti oleh hewan sembelihan terdapat di surah Ash-Shaffat ayat 107 pada gambar di bawah ini.

Hikmah Kisah Nabi Ismail AS
Menurut buku Kisah Teladan & Menakjubkan 25 Nabi Tulisan Ariany Syurfah , M.Hum, M.Ag. Bahwa dibalik kisah Nabi Ismail AS yang penuh akan ketulusan dan keimanan kepada Allah SWT, ternyata menyimpan hikmah yang baik untuk diresapi. Hikmat-hikmah tersebut adalah.
Keluarga Ibrahim sebagai Teladan dalam Ketaatan dan Kepatuhan
Keluarga Nabi Ibrahim merupakan contoh keluarga yang patut diteladani karena ketaatan dan kepatuhan mereka dalam menjalankan perintah Allah. Mereka menghadapi berbagai ujian yang menguji keimanan dan kesabaran mereka, seperti perintah untuk meninggalkan Hajar dan Ismail di padang tandus, serta perintah menyembelih Ismail. Meskipun ujian tersebut sangat berat, mereka tetap berserah diri kepada Allah tanpa keraguan. Keberhasilan mereka dalam menghadapi ujian ini menunjukkan tingkat keimanan yang luar biasa dan menjadi inspirasi bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan.
Ketaatan Nabi Ismail sebagai Cerminan Anak Saleh
Nabi Ismail dikenal sebagai sosok anak yang taat, baik kepada Allah maupun kepada orang tuanya. Ketika Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelihnya, Ismail tidak menolak atau membangkang, melainkan dengan penuh keikhlasan dan kepasrahan ia menerima perintah tersebut. Sikap ini mencerminkan karakter anak saleh yang patut diteladani, yakni memiliki rasa hormat kepada orang tua serta keyakinan penuh terhadap ketentuan Allah. Ketaatan ini menjadi cerminan bagaimana seorang anak seharusnya bersikap dalam menjalankan kewajiban agama serta menghormati orang tua.
Ketinggian Akhlak Nabi Ismail dan Keistimewaannya
Nabi Ismail memiliki akhlak yang luhur, yang tercermin dalam kesabarannya menghadapi ujian hidup serta ketaatannya yang tulus kepada Allah dan orang tuanya. Karena budi pekertinya yang tinggi, ia mendapatkan kedudukan istimewa di sisi Allah, di antaranya diangkat sebagai nabi dan rasul yang bertugas menyampaikan ajaran-Nya kepada umat manusia. Selain itu, Nabi Ismail juga diberi keberkahan berupa keturunan yang melahirkan generasi para nabi, termasuk Nabi Muhammad. Keistimewaan-keistimewaan ini menunjukkan bahwa Allah memberikan ganjaran besar bagi hamba-Nya yang memiliki akhlak mulia dan keimanan yang kokoh.
Hikmah di Balik Perintah Penyembelihan Ismail
Peristiwa penyembelihan Nabi Ismail bukan sekadar ujian bagi Nabi Ibrahim dan putranya, tetapi juga mengandung pelajaran berharga tentang pentingnya berkorban dalam kehidupan. Allah mengajarkan bahwa pengorbanan bukan hanya dalam bentuk materi, tetapi juga dalam bentuk ketaatan, keikhlasan, dan kepedulian terhadap sesama. Kisah ini menjadi dasar bagi ibadah kurban dalam Islam, yang mengajarkan umat manusia untuk senantiasa berbagi dan membantu orang lain, terutama yang membutuhkan. Dari peristiwa ini, kita dapat memahami bahwa pengorbanan adalah salah satu bentuk pengabdian kepada Allah dan cara untuk mendekatkan diri kepada-Nya.