kisah nabi daud as melawan jalutilustrasi seorang raja (netizenia.com)

Netizenia.com – Nabi Daud AS merupakan seorang nabi yang juga raja dari sebuah kerajaan. Sosoknya dikenal sebagai raja yang adil. Berikut ini kisah Nabi Daud AS melawan Jalut yang perkasa.

Dalam buku Aqidah Akhlak karya Taofik Yusmansyah, disebutkan bahwa Nabi Daud  AS merupakan anak terakhir dari 13 bersaudara. Ayahnya bernama Yisya, dan keluarganya masih masuk garis keturunan Nabi Ibrahim AS, serta kaum Bani Israil.

Nabi Daud AS merupakan salah satu nabi yang mempunyai banyak keistimewaan, beliau dianugerahkan kitab Zabur. Ibadah puasa Daud juga dikenal sampai zaman Nabi Muhammad AS. Berikut ini kisah Nabi Daud AS yang menunjukan keistimewaan beliau.

Kisah Nabi Daud AS Melawan Jalut

Menurut buku Dahsyatnya Doa Para Nabi karya Syamsuddin Noor, dahulu Nabi Daud AS yang masih muda pernah membantu Bani Israil dalam mengusir pengusik, penjajah yang mengancam kedamaian.

Kala itu, musuh Nabi Daud AS dikenal keji yang mempunyai badan kekar dan perkasa, hingga siapapun yang melihat mereka saja akan langsung melarikan diri dari medan perang.

Ditambah terdapat seorang perkasa, panglima perang dari barisan musuh berjumlah 8000 orang bernama Jalut. Sedangkan, dikubu Nabi Daud AS hanya tersisa 300 orang saja, karena sebagian lainnya telah melarikan diri.

Ketika kedua pasukan ini saling berhadapan yang menandakan mereka siap menghalau satu sama lainnya, Jalut yang perkasa dengan angkuhnya maju ke depan di tengah-tengah kedua pasukan.

Dia berkata, “Wahai Thalut, mari kita lakukan pertarungan satu lawan satu, adakah diantara pasukan mu yang berani melawan ku?” tanyanya menantang Thalut pemimpin pasukan negeri tempat lahir Nabi Daud AS.

Thalut diam, dia ragu-ragu untuk menjawab tantangan Jalut yang perkasa, hampir semua pasukannya tidak ada yang berani maju mengorban dirinya. Kecuali, seorang pemuda tanpa zirah dan pedang yang tiba-tiba saja memecahkan keheningan, mengangkat tangan dan memberanikan diri melawan Jalut.

Pemuda tersebut adalah Nabi Daud AS, tekadnya yang kokoh membuat Thalut mempersilahkan beliau agar maju melawan Jalut.

Sebelum pemuda itu maju, Thalut begitu keheranan dengan Nabi Daud AS, dia pun bertanya, “Bagaimana engkau yang tanpa zirah dan pedang mampu menghadapi Jalu yang lengkap semuanya dan tubuh kekarnya?”

Nabi Daud yang mempunyai keimanan luar biasa, menjawab dengan penuh keyakinan, “Tuhanku akan melindungi ku, Taring singa dan kuku beruang juga dapat menjagaku dari serangan musuh.”

kisah nabi daud as melawan jalut
ilsutrasi duel pria berpedang melawan pria ketapel (netizenia.com)

Nabi Daud AS yang hanya berbekal senjata sederhana seperti ketapel yang ada digenggamannya pun maju.

Jalut yang melihatnya tidak kuasa menahan lidahnya untuk mengejek Nabi Daud AS, “Kenapa hanya anak mudah yang lemah? Bahkan tidak memakai zirah dan pedang. Apakah kau telah bosan hidup?”

Nabi Daud AS juga membalas perkataan Jalut, “Engkau boleh saja bangga dengan zirah mu yang tebal itu, atau percaya diri akan pedangmu yang tajam itu… tapi ingatlah engkau tidak akan selamat dari tanganku ini. Aku datang karena Allah SWT.”

Jalut pun melangkah maju, namun sebelum berhasil menjangkaunya, Nabi Daud AS mengeluarkan batu dari sakunya. Kemudian,  dengan mengenakan ketapel ditangannya beliau lemparkan batu tersebut hingga mengenai kepala Jalut.

Nabi Daud AS kembali melepaskan lemparan batu kedua, batu ketuga, hingga darah mengalir dari kepala Jalut, dan membuat Jalut jatuh. Gugurlah Jalut yang perkasa, membuat semua pasukan heran.

Kematian Jalut, membuat pasukan Bani Israil menjadi percaya diri. Sebaliknya, moral dipihak lawan mulai mengendur karena pimpinannya telah binasa. Akhirnya peperangan ini dimenangkan oleh Bani Israil.

Demikianlah dua kisah Nabi Daud AS yang memeliki banyak pesan moral, mengajarkan kita untuk selalu percaya akan pertolongan Allah, dan jangan ujud akan semua ibadah yang sudah dilakukan.

🔊 Ingin mendengarkan versi audionya? Tekan tombol play di panel audio di bawah untuk mendengar artikel ini tanpa harus membaca!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *