Pengertian Emosi: Cara Mengendalikan, dan Mengelolanya

Pengertian Emosi: Cara Mengendalikan, dan Mengelolanya

pengertian emosi
Pengertian emosi melibatkan respons mental dan fisik yang memengaruhi perilaku, penting untuk dipahami dalam kehidupan
pengertian emosi, cara mengendalikan emosi, cara mengelola emosi. Sumber: netizenia.com

Netizeniacom – Pengertian emosi melibatkan respons mental dan fisik yang mempengaruhi perilaku seseorang. Memahami emosi penting untuk mengenali dampaknya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam psikologi, pengertian emosi dikaitkan dengan reaksi terhadap rangsangan eksternal dan internal. Emosi memainkan peran kunci dalam pengambilan keputusan dan interaksi sosial.

Pengertian emosi mencakup perasaan yang memengaruhi cara kita melihat dunia dan berhubungan dengan orang lain. Pengelolaan emosi yang baik meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan.

Pengertian Emosi

Menurut buku Berdamai dengan Emosi karya Asti Musman, emosi adalah respons mental dan fisiologis yang kompleks, mencakup perasaan seperti marah atau takut, yang diekspresikan secara berbeda oleh setiap individu.

Emosi selalu diarahkan pada objek tertentu dan disertai dengan perubahan perilaku serta faktor-faktor fisiologis dalam tubuh.

Menurut Daniel Goleman (1995), seorang pakar kecerdasan emosional, emosi adalah kegiatan atau pergolakan pikiran dan perasaan yang melibatkan keadaan mental yang intens, dan dapat dipahami sebagai kondisi biologis dan psikologis yang khas.

Emosi tidak hanya mencerminkan perasaan, tetapi juga menggerakkan seseorang untuk bertindak sesuai dengan keadaan tersebut.

Soegarda Porbakawatja (1982) menambahkan bahwa emosi adalah respons terhadap rangsangan yang menyebabkan perubahan fisiologis disertai perasaan yang kuat, dan sering kali berpotensi meledak. Respons ini dapat terjadi terhadap rangsangan eksternal maupun internal.

Kata “emosi” berasal dari bahasa Prancis émouvoir, yang berarti kegembiraan, dan dari bahasa Latin emovere, yang berarti “bergerak keluar”.

Emosi dapat muncul dengan cepat dan intens, sering kali lebih cepat daripada perubahan suasana hati. Misalnya, jika seseorang bertindak kasar, kita mungkin langsung merasa marah, dan perasaan marah ini biasanya datang dan pergi dengan cepat, meskipun suasana hati buruk dapat bertahan lebih lama.

Emosi dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok utama menurut Goleman (1995):

  1. Amarah: mencakup perasaan seperti marah, benci, dan jengkel.
  2. Kesedihan: mencakup perasaan sedih, melankolis, dan putus asa.
  3. Rasa Takut: mencakup kecemasan, rasa takut, dan panik.
  4. Kenikmatan: mencakup kebahagiaan, kepuasan, dan rasa terpesona.
  5. Terkejut: mencakup perasaan terkesiap dan takjub.
  6. Jengkel: mencakup rasa jijik, muak, dan benci.
  7. Malu: mencakup rasa bersalah, malu hati, dan penyesalan.
  8. Cinta: mencakup perasaan seperti persahabatan, kepercayaan, dan kasih sayang.

Area Otak Pengendali Emosi

Pengertian emosi tidak hanya terbatas pada respons perasaan, tetapi juga mencakup cara otak mengatur dan memproses emosi melalui berbagai area penting.

Dengan memahami pengertian emosi secara mendalam, termasuk bagaimana otak bekerja dalam mengelola emosi, kita dapat lebih efektif dalam mengatur reaksi emosional dan meningkatkan kesejahteraan mental kita.

Menurut buku Mengelola Emosi dengan Bijak dan Kuat karya Kurnia Puspita, bahwa Area otak seperti amigdala, hipotalamus, dan korteks prafrontal memainkan peran utama dalam pengendalian emosi kita, memengaruhi bagaimana kita merespons situasi tertentu.  

  1. Amigdala

Amigdala adalah pusat emosi utama di otak, terutama bertanggung jawab untuk mendeteksi ancaman dan memicu respons emosional seperti rasa takut. Ketika kita menghadapi situasi yang dianggap berbahaya, amigdala secara otomatis mengaktifkan reaksi pertahanan tubuh untuk melindungi diri.

2. Hipotalamus

Hipotalamus berperan dalam mengatur respons fisiologis terhadap emosi. Misalnya, ketika kita merasa stres atau takut, hipotalamus mengatur peningkatan detak jantung, tekanan darah, dan reaksi tubuh lainnya. Fungsi ini memastikan bahwa tubuh siap merespons situasi yang memerlukan tindakan cepat.

3. Korteks Prafrontal

Korteks prafrontal adalah bagian otak yang terlibat dalam pemikiran rasional dan pengambilan keputusan. Area ini membantu kita mengevaluasi situasi dan mengatur respons emosional kita. Dengan adanya korteks prafrontal, kita dapat menahan diri dari reaksi impulsif yang mungkin timbul dari emosi yang kuat, dan memilih respons yang lebih bijaksana dan terkendali.

Melalui kerjasama antara area-area otak ini, kita dapat merespons berbagai rangsangan dari lingkungan dengan cara yang sesuai dan proporsional. Pemahaman tentang bagaimana otak mengatur emosi ini penting untuk mengembangkan keterampilan dalam mengelola emosi dan meningkatkan kesejahteraan mental kita.

Cara Mengendalikan Emosi

Mengendalikan emosi adalah keterampilan penting yang dapat meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa cara efektif untuk mengendalikan emosi:

  1. Tenangkan Diri

Ketika emosi mulai memuncak, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah menenangkan diri. Mengambil napas dalam-dalam, berdiam sejenak, atau mengambil jarak dari situasi yang memicu emosi dapat membantu mencegah reaksi impulsif yang sering kali merugikan.

2. Sadari Dampak Amarah

Memahami dampak negatif dari amarah dapat menjadi motivasi untuk mengendalikannya. Amarah yang tidak terkendali bisa merusak hubungan, menciptakan konflik, dan bahkan memengaruhi kesehatan fisik dan mental. Dengan menyadari konsekuensi ini, kita bisa lebih termotivasi untuk meredakan emosi sebelum meledak.

3. Hindari Berlebihan

Kendalikan emosi dengan tidak bereaksi secara berlebihan terhadap situasi. Bersikap proporsional terhadap masalah yang dihadapi adalah kunci untuk tetap tenang dan rasional. Cobalah untuk melihat situasi dari berbagai perspektif dan menilai dengan objektif sebelum bereaksi.

4. Berdoa atau Meditasi

Menghubungkan diri dengan sesuatu yang lebih besar, seperti melalui doa atau meditasi, dapat membantu menenangkan pikiran dan menurunkan intensitas emosi. Praktik ini juga bisa memberikan rasa damai dan keseimbangan yang diperlukan untuk menghadapi situasi dengan kepala dingin.

5. Pilih Waktu yang Tepat

Memilih waktu yang tepat untuk bereaksi atau mengungkapkan perasaan sangat penting dalam mengelola emosi. Kadang-kadang, menunggu sampai emosi mereda sebelum berbicara atau bertindak bisa menghasilkan solusi yang lebih baik dan menghindari konflik yang tidak perlu.

4 Cara Mengelola Emosi

Menurut buku Jurus Jitu Mengelola Emosi: Tujuh Langkah Menguasai Emosi Negatif dan Mengubahnya Menjadi Kekuatan Diri karya Ken Lindner, bahwa memahami emosi adalah kunci untuk menjalani kehidupan yang lebih seimbang dan produktif.

Berikut adalah empat hal penting tentang emosi yang perlu diperhatikan:

  1. Emosi Bukan Selalu Positif atau Negatif

Emosi itu sendiri tidak selalu baik atau buruk, tetapi muatan energi yang dihasilkan oleh emosi itulah yang menentukan dampaknya. Energi ini bisa memicu tindakan yang bermanfaat atau justru merugikan, tergantung bagaimana kita mengekspresikannya. Mengelola emosi dengan bijak memungkinkan kita untuk membuat pilihan hidup yang lebih baik.

2. Ekspresi Emosi Menentukan Hasil

Cara kita mengekspresikan emosi sangat mempengaruhi hasil yang diperoleh. Ekspresi yang tepat dapat meningkatkan kepercayaan diri dan mendatangkan hasil positif, sementara ekspresi yang tidak terkendali bisa merugikan dan menurunkan kepercayaan diri. Misalnya, kemarahan di tempat kerja bisa dimaklumi, tetapi jika diekspresikan dengan cara yang salah, dapat menyebabkan masalah besar, seperti dalam kasus Bill.

3. Konteks Sangat Penting

Sebuah ekspresi emosi yang mungkin tampak berbahaya dalam satu situasi bisa jadi sangat bermanfaat dalam konteks yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada dan memperhatikan waktu serta tempat yang tepat untuk mengekspresikan emosi. Contohnya, Beth mungkin bisa menyelamatkan hubungannya jika ia memilih waktu yang lebih tepat untuk mengekspresikan perasaannya.

4. Kendalikan Emosi untuk Membuat Keputusan yang Tepat

Kemampuan untuk terus waspada dan membuat pilihan yang tepat bergantung pada seberapa baik kita mengendalikan emosi kita. Dengan kendali yang baik, kita bisa berpikir, merasa, dan menilai situasi dengan jernih, sehingga dapat menentukan pilihan yang menguntungkan.

Diky Darmanto

Website:

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *