Netizeniacom-Pernahkah kamu berpikir, mengapa air laut asin? Ketika berenang di laut atau sekadar mencelupkan tangan, rasa asin selalu melekat.
Ternyata, ada proses alam yang panjang di balik fenomena ini, bukan sekadar dari garam yang ada di dasar laut.
Ingin tahu mengapa air laut asin dan apa yang menyebabkannya? Yuk, kita selami rahasianya lebih dalam!
Apa Itu Air Asin?
Berdasarkan buku Aneka Ragam Ikan Air Laut dan Air Tawar karya Edi Suwasono, dijelaskan bahwa air asin adalah jenis air yang mendominasi planet kita, mencakup sekitar 97% dari total air yang ada di Bumi.
Air ini mengandung sekitar 35% garam, yang membuatnya berbeda dari air tawar. Selain garam, air asin juga mengandung gas-gas terlarut, bahan organik, dan partikel tak terlarut lainnya.
Sebagian besar air asin berada di lautan dan samudra yang melingkupi permukaan Bumi. Fakta bahwa mayoritas air di Bumi adalah air asin menunjukkan betapa terbatasnya sumber air tawar yang bisa kita konsumsi dan gunakan sehari-hari.
Lautan ini tidak hanya penting bagi kehidupan laut, tetapi juga mempengaruhi iklim global, menyediakan oksigen, dan memainkan peran besar dalam siklus air di bumi.
Meskipun air asin tidak bisa langsung diminum, teknologi modern seperti desalinasi memungkinkan kita mengolahnya menjadi air yang bisa dikonsumsi.
Namun, tantangan besar tetap ada dalam mengelola sumber air asin ini, terutama terkait dengan perubahan iklim dan polusi laut.
Mengapa Air Laut Asin?
Menurut buku Tahukah Kalian? Karya Amalina Asrari, bahwa air laut asin disebabkan oleh proses alami yang terjadi saat air mengalir dari daratan menuju lautan.
Pada awalnya, air hujan yang jatuh ke bumi mengalir melalui sungai-sungai, mengambil mineral seperti kalium, kalsium, dan natrium dari batuan serta kerak bumi yang dilewatinya. Mineral-mineral ini kemudian terbawa hingga ke laut.
Saat air mencapai lautan, proses penguapan terjadi, di mana air (H2O) menguap dan kembali menjadi awan. Namun, garam-garam mineral tidak ikut menguap dan tetap berada di lautan. Akumulasi garam inilah yang membuat air laut menjadi asin.
Proses ini berlangsung terus-menerus selama jutaan tahun, membuat kandungan garam di laut semakin tinggi.
Garam ini menciptakan rasa asin yang khas, yang tidak hanya memengaruhi kehidupan laut, tetapi juga siklus air dan iklim global.
Berapa Kadar Kadar Keasinan Air Laut?
Kadar keasinan air laut bervariasi di setiap wilayah, dan hal ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti curah hujan dan jumlah aliran sungai yang bermuara ke laut.
Di daerah dengan curah hujan tinggi dan banyak aliran sungai yang mengalir ke laut, air laut cenderung memiliki kadar garam yang lebih rendah. Ini karena air tawar dari sungai dan hujan membantu mengencerkan konsentrasi garam di laut.
Sebaliknya, di daerah dengan curah hujan rendah dan sedikit atau tanpa aliran sungai, kadar garam air laut lebih tinggi.
Kurangnya air tawar yang masuk ke laut membuat konsentrasi garam tetap tinggi, karena proses penguapan lebih dominan.
Proses ini menyebabkan pengendapan garam, meningkatkan tingkat keasinan di wilayah tersebut. Perbedaan kadar garam ini memengaruhi ekosistem laut dan iklim lokal, menjadikan setiap daerah laut unik dalam karakteristiknya.