Nama 3 Tiupan Sangkakala dalam Hari Kiamat sering menjadi perbincangan dalam kajian Islam. Apa saja arti nama-namanya? simak pembahasannya sini.ilustrasi terompet alam semesta (netizenia.com)

Nama 3 Tiupan Sangkakala dalam Hari Kiamat sering menjadi perbincangan dalam kajian Islam. Tiupan sangkakala adalah peristiwa dahsyat yang menandai akhir kehidupan di dunia dan awal kehidupan di akhirat.

Dalam berbagai sumber, tiupan ini memiliki nama dan fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan tahapannya. Pemahaman tentang tiga tiupan sangkakala ini menjadi pengingat bagi setiap manusia agar selalu bersiap menghadapi kehidupan setelah mati.

Dengan berbuat baik dan meningkatkan ketakwaan, seseorang dapat berharap mendapatkan keselamatan di hari terakhirnya, saat semua perbuatan amal akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.

Nama 3 Tiupan Sangkakala

Dalam buku Kekalkah Kita di Alam Akhirat? Karya Rizem Aizid, dijelaskan 3 nama tiupan sangkakala menurut Al-Qur’an dan haditsnya adalah

1. Nafkhatul Faza’ (Tiupan Mengejutkan)

Tiupan pertama Sangkakala dikenal sebagai nafkhatul faza’ , yang berarti “tiupan mengejutkan”. Tiupan ini tidak hanya mengejutkan seluruh makhluk, tetapi juga berperan dalam masa kehidupan di bumi. Karena memiliki efek mematikan, tiupan ini menjadi tanda dimulainya hari terhenti, di mana seluruh makhluk hidup akan mengalami kehancuran besar.

Terkait tiupan pertama ini, Allah SWT telah berfirman dalam Al-Quran, surah Al-Mudatsir ayat 8-10, menjelaskan bagaimana kedahsyatan peristiwa tersebut akan menggemparkan alam semesta dan menjadi awal dari akhir kehidupan dunia.

فَإِذَا نُقِرَ فِي النَّاقُورِ : فَذَلِكَ يَوْمَئِذٍ يَوْمُ عَسِيرُ : عَلَى الْكَافِرِينَ غَيْرُ يَسِيرٍ )

Artinya: “Apabila ditiup sangkakala, maka waktu itu adalah hari yang serba sulit, bagi orang-orang kafir tidaklah mudah.” (QS. al-Mudatsir [74]: 8-10).

Dalam surah An-Namal ayat 87, Allah SWT menjelaskan bagaimana langit, bumi, dan seluruh isinya akan terguncang hebat ketika sangkakala pertama ditiup. Tiupan ini akan menimbulkan ketakutan yang luar biasa di antara semua makhluk, baik di darat, di laut, maupun di langit.

وَيَوْمَ يُنفَخُ فِي الصُّورِ فَفَزِعَ مَن فِي السَّمَوَاتِ وَمَن فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَن شَاءَ اللَّهُ ۚ وَكُلُّ أَتَوْهُ دَاخِرِينَ

Artinya: “Dan, (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan, mereka semua datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.” (QS. an-Naml [27]: 87).

Mengenai kondisi manusia ketika sangkakala ditiupkan untuk pertama kalinya, Allah SWT berfirman:

يَتَأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٍ عَظِيمٌ * يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَرَى وَمَا هُم بِسُكَرَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ )

Artinya: “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu. Sesungguhnya, guncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah)! pada hari (ketika) kamu melihat guncangan itu, semua wanita yang menyusui anaknya lalai terhadap anak yang disusuinya, setiap wanita yang hamil akan keguguran kandungannya, dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk. Padahal, sebenarnya mereka tidak mabuk. Akan tetapi, azab Allah itu sangat keras.” (QS. al-Hajj [22]: 1-2).

Berdasarkan beberapa firman Allah SWT, tiupan pertama sangkakala begitu dahsyat hingga seluruh makhluk diliputi ketakutan dan ketakutan. Gambaran kedahsyatannya begitu mengerikan.

seorang ibu yang tengah menyusui tiba-tiba melepaskan bayinya, wanita hamil mengalami keguguran, dan manusia berhamburan dalam kebingungan, berlarian tanpa arah mencari keselamatan yang tak lagi ada.

Ketika sangkakala pertama ditiup, seluruh alam semesta mengalami kehancuran dahsyat. Langit dan bumi berguncang hebat, gunung-gunung meletus lalu menghancurkan rata, dan lautan bergolak hingga mengeluarkan api.

Langit terbuka, hukum gravitasi lenyap, menyebabkan bintang-bintang jatuhan, planet-planet muncul, serta matahari dan bulan menyatu, menghilangkan cahaya.

Setelah semua itu, alam semesta kembali ke kondisi awal sebelum diciptakan, sekadar kabut dan gas. Inilah gambaran kehancuran total yang terjadi saat hari berhenti dimulai dengan tiupan pertama Sangkakala.

Nama 3 Tiupan Sangkakala dalam Hari Kiamat sering menjadi perbincangan dalam kajian Islam. Apa saja arti nama-namanya? simak pembahasannya sini.
ilustrasi terompet sangkakala (netizenia.com)

2. Nafkhatu ash-Sha’qi (Tiupan yang Mematikan, Membinasakan)

Pada hari kiamat, Malaikat Israfil diperintahkan oleh Allah SWT untuk meniup sangkakala sebanyak tiga kali.

Setelah tiupan pertama, sangkakala ditiup kembali untuk kedua kalinya, yang dikenal sebagai nafkhatu asy-sha’qi , yaitu tiupan yang menyebabkan kematian dan kehancuran.

Tiupan ini membuat seluruh makhluk terkejut, pingsan, lalu mati, termasuk para nabi dan syuhada, kecuali mereka yang dikehendaki Allah, seperti Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, serta empat malaikat pembawa Arsy.

Allah SWT berfirman:

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَمَن فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَن شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنظُرُونَ (3)

Artinya: “Dan, ditiuplah sangkakala, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi, kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian, ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka bangun menunggu (keputusan Allah).” (QS. az-Zumar [39]: 68).

Setelah seluruh makhluk di langit dan bumi binasa, kecuali yang dikehendaki oleh Allah SWT, tiba saatnya bagi malaikat maut untuk menjalankan perintah-Nya.

Ia diperintahkan untuk mencabut nyawa Jibril, Mikail, Israfil, serta empat malaikat pembawa Arsy. Setelah mereka semua tiada, yang tersisa hanyalah Allah SWT dan malaikat pencabut nyawa.

Kemudian, Allah SWT berfirman kepada malaikat maut, “Wahai malaikat maut, kamu adalah salah satu dari makhluk-Ku, maka sekarang matilah kamu.”

Dengan begitu, malaikat maut pun wafat, dan yang tersisa hanyalah Allah SWT., Yang Maha Kuasa, Yang Maha Hidup, Yang Tak Pernah Mati, Yang Awal tanpa permulaan, dan Yang Akhir tanpa kesudahan.

Kemudian, Allah SWT berkata, “Akulah Raja! Akulah Penguasa! Di manakah raja-raja bumi? Di manakah para penguasa? Di manakah orang-orang yang sombong? Dan, untuk siapakah kekuasaan pada hari ini? Maka, Dzat menjawab dengan berkata, ‘Bagi Allah Yang Maha Esa lagi Perkasa.”

Setelah sangkakala ditiup untuk kedua kalinya, seluruh makhluk akan binasa. Hanya Allah SWT yang tetap ada di alam semesta. Hal ini berlangsung selama 40 hari Keadaan sebagaimana disampaikan dalam sabda Rasulullah SAW, yang menyebutkan bahwa jarak antara dua tiupan sangkakala adalah empat puluh. (HR

3. Nafkhatul Ba’tsi (Tiupan Yang Membangkitkan)

Setelah 40 hari berlalu, Allah SWT. menurunkan hujan dari langit yang menyerupai gerimis atau bayangan. Hujan inilah yang menjadi sebab jasad-jasad makhluk yang telah mati kembali hidup.

Dijelaskan lebih lanjut bahwa seluruh tubuh manusia akan hancur sepenuhnya, kecuali satu bagian kecil yang disebut “kor terakhir” (tulang yang terletak di bagian paling bawah punggung). Dari tulang inilah jasad manusia akan terbentuk dan

Terakhir, Allah SWT membangkitkan kembali Malaikat Israfil dan memberinya perintah untuk melakukan sebuah panggilan.”Wahai tulang-tulang yang hancur, sendi-sendi yang terputus, bagian-bagian yang terpisah dan rambut-rambut yang tercabik, sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk bersatu kembali untuk ke-putusan keadilan.”

Allah SWT berfirman:

إِن كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُونَ

Artinya: “Teriakan itu hanya sekali saja, maka seketika itu mereka semua dihadapkan kepada Kami (untuk dihisab).” (QS. Yaasiin [36]: 53).

Ketika sangkakala ditiup untuk ketiga kalinya, seluruh manusia dibangkitkan dari kubur mereka dan menghadap kepada Allah, Tuhan semesta alam. Mereka bangkit dalam keadaan tanpa alas kaki, tanpa pakaian, dan tanpa khitan. Setelah itu, mereka berkumpul di Padang Mahsyar untuk menangani perhitungan amal.

Mengenai tiupan yang ketiga ini, seorang ulama Yahudi datang kepada Nabi Muhammad SAW dan berkata, “Wahai Muhammad! Pada hari kiamat, Allah menggenggam langit dengan satu jari tangan, bumi dengan satu jari, gunung dan pepohonan dengan satu jari, air dan tanah dengan satu jari, begitu pula semua makhluk yang lain dengan satu jari. Kemudian, Dia menggoyangkan mereka semua sambil berfirman, ‘Akulah Raja, Akulah Raja!’ Rasulullah SAW. tertawa kagum mendengar perkataan orang alim itu. Beliau membenarkan keterangan orang itu, kemudian membacakan ayat, ‘Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya. Padahal, bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka per-sekutukan.” (HR. Muslim).

Demikianlah gambaran singkat mengenai tiga tiupan sangkakala. Dari ketiganya, tiupan ketiga menandai dimulainya hari kebangkitan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *